KBRN Palangka Raya : Warga Komplek Nagasari, Jalan Tjilik Riwut Km 11, Kelurahan Bukit Tunggal mengadakan gotong royong untuk membangun, Minggu (17/10/2021). Masjid seluas 20 meter x 20 meter ini dibangun di lahan wakaf seluas 50 meter per segi. Nama masjidnya Hasyim Asy'ari diambilkan dari tokoh Nahdlatul Ulama (NU).
Bapakbapak bergotong royong membangun kembali masjidnya di bawah ancaman pembunuhan dan perusakan, sementara Ibu-Ibu Aisyiyah bergotong royong menyediakan makanan dan minuman," ujarnya. Lebih lanjut, Dahnil mengingatkan bahwa selama ini banyak pihak yang meneriakkan slogan tolerasi tetapi perilakunya menunjukkan sikap sebaliknya.
Diamenjelaskan, masyarakat yang ada di Desa Songajah berasal dari lima suku yaitu Suku Mbojo, Suku Bali, Suku Sasak dan Suku Jawa. "Hari ini saya cukup bangga pada masyarakat saya karena tidak membedakan agama suku dan ras. Buktinya pada hari ini mereka datang untuk membangun masjid raya kebanggaan masyarakat Desa Songgajah," tandasnya.
Adapuncontoh gotong royong lainnya dapat dilihat dalam pembangunan masjid, jembatan, merapihkan jalanan untuk memudahkan akses warga sekitar dan lain-lain. Tanpa disadari, banyak kegiatan gotong royong yang dilakukan di lingkungan kita. Cara Melestarikan Gotong Royong. Seiring perkembangan zaman, semangat gotong royong semakin memudar.
Sementaraitu Ketua BKM Nurul Ikhlas Ikpos, Lukman Nasution mengatakan, pembangunan pusat pendidikan islam di lingkungan masjid merupakan inisiatif masyarakat. "Kami merasa salut melihat antusias masyarakat bersama anggota TNI bergotong-royong dan bahu membahu untuk membangun sekolah pendidikan islam di lingkungan VI ini," kata Lukman.
DewiHandajani meninjau pelaksanaan kegiatan gotong - royong dalam rangka merehab bangunan Masjid Darul Huda di Blok 28 Pekon Gisting Permai Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus, Senin (17/01/2022). Dalam kesempatan itu Bunda Dewi sapaan akrab Bupati Tanggamus menyampaikan apresiasinya atas kegiatan gotong - royong yang dilakukan oleh masyarakat.
KBRN Nagan Raya : Berat sama dipikul ringan sama dijinjing begitulah kira-kira kekompakan Serda Heru Susanto Babinsa Koramil 05/Darul Makmur Kodim 0116 Nagan Raya dengan semangat saat bergotong-royong membangun Masjid Al-Ikhlas yang terletak di Desa Karang Anyar Kecamatan Darul Makmur
Namun sekarang kami bisa bersama lagi, bersama-sama antara warga Muslim, Kristen, dan Yazidi membangun kembali Mosul," kata Ziad. Spirit kebersamaan inilah yang ingin dihadirkan kembali saat merestorasi masjid dan geraja. Masjid yang dibangun kembali adalah Masjid al-Nuri. Bangunan dan menaranya yang miring pernah menjadi simbol kota Mosul.
Kegiatangotong royong memasang kubah sendiri merupakan rangkaian pembangunan rehabilitasi Masjid Baitulhikmah.Ini merupakan kali ke tiga perehaban Masjid Baitulhikmah yang mana masjid ini pertama kali di bangun pada sekitat tahun 1985.
Marakka Bola merupakan tradisi gotong royong memindahkan rumah pada Masyarakat Bugis Barru Sulawesi Selatan. Tradisi gotong royong di tengah masyarakat Desa Lalabata, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru tersebut masih hidup dan mengakar sampai sekarang. Salah satu bentuk budaya gotong royong yang masih sering dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Barru yaitu kegiatan Marakka' Bola
rXXene. BANGKA - Tradisi gotong-royong masih dipelihara oleh Warga Dusun Kayuarang Desa Cit Kecamatan Riausilip, Kabupaten Bangka. Kebersamaan itu terlihat saat proses pembangunan Masjid Nurul Iksan di dusun setempat. Hal ini dikatakan oleh Kepala Desa Kades Cit, H Ardani alias Haji Dani kepada Bangka Pos, Jumat 13/12/2019. Menurutnya, gotong-royong pembangunan Masjid Nurul Iksan di Dusun Kayuarang telah dimulai sejak beberapa waktu lalu. Proses pembangunan masjid mendapat dukungan sepenuhnya oleh masyarakat setempat. Karena itu pula, masyarakat dusun begitu bersemangat ketika digelar acara gotong-royong demi percepatan pembangunan tempat ibadah yang dimaksud. "Masyarakat kami gotong royong dalam hal pembangunan Masjid Nurul Iksan di Dusun Kayuarang Desa Cit. Bapak-bapak gotong-royong bangun masjid, sedangkan ibu-ibunya gotong-royong memasak, membuat dan menyajikan makanan untuk dimakan bersama setelah gotong-royong," kata Kades yang kadang dijuluki Ustadz Sumin ini menceritakan tradisi masyarakat binaannya. Menurut Kades hingga nanti masjid tersebut rampung dibangun, dibutuhkan dana total sekitar Rp 1 miliar. Kebutuhan dana tersebut digalang melalui swadaya masyarakat, termasuk bantuan pengendara yang melintas atau donatur yang peduli. "Gotong-royong dilaksanakan setiap hari, dibagi dalam setiap regu. Dana berasal swadaya masyarakat, termasuk sumbangan pengendara yang lewat atau donatur yang peduli," kata Kades mengaku belum ada sepeser pun dana bantuan pemerintah terkait pembangunan mesjid yang dimaksud.
KAPUAS HULU - Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonarmed 19/105 Trk Bogani bersama warga Desa Badau bergotong royong membangun masjid di Kecamatan Badau, perbatasan Indonesia dan Malaysia wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. "Kami membantu warga dalam pembangunan masjid itu agar cepat selesai dan dapat segera digunakan karena jumlah jamaah semakin banyak, terutama saat Shalat Jumat," kata Komandan Satgas Pamtas Yonarmed 19/105 Trk Bogani Letkol Arm. Edi Yulian Budiargodi Badau, Kapuas Hulu, Rabu sore. Edi menerangkan dalam kegiatan kerja bakti pembangunan masjid di Desa Badau tersebut, pihaknya menurunkan 16 orang personel. Menurutnya, umat Muslim di Desa Badau saat ini memang membutuhkan masjid yang bisa menampung banyak jamaah, baik pada Shalat Jumat maupun untuk shalat hari raya. Hal tersebut karenajumlah umat Muslim di Desa Badau semakin bertambah. Ia menambahkan, kegiatan kerja bakti pembangunan masjid ini juga merupakan kegiatan teritorial sehingga dapat terjalin hubungan baik antara TNI dan masyarakat di daerah perbatasan. "Harapan kita dengan adanya bangunan masjid yang baru itu, nantinya dapat menampung umat Muslim Desa Badau serta semakin menambah keimanan dan ketaqwaan umat Muslim," katanya. Sementara itu, tokoh masyarakat Desa Badau Henny Sudayat mengatakan kehadiran prajurit TNI dari Satgas Pamtas sangat membantu masyarakat di wilayahnya, terutama untuk meringankan dan mempercepat pembangunan masjid di Badau. "Tentu kita sangat terbantu atas peran serta prajurit yang turut membantu pembangunan masjid. Kami sampaikan terima kasih kepada Satgas Pamtas, semoga TNI semakin dicintai rakyat," ucapnya.
Home Daerah Senin, 08 November 2021 - 1705 WIBloading... Ketua MPC Pemuda Pancasila Lutra Andi Abdullah Rahim ikut turun langsung melakukan gotong royong bersama warga membangun Masjid Nurul Ikhlas di Dusun Salulanggara, Desa Sassa, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara, belum lama ini. Foto Istimewa A A A LUWU UTARA - Tokoh pemuda Luwu Raya, Andi Abdullah Rahim, turun langsung membantu pembangunan Masjid Nurul Ikhlas di Dusun Salulanggara, Desa Sassa, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara Lutra , belum lama ini. Kehadiran pengusaha nasional sukses itu diapresiasi warga, sebagai bentuk kepedulian terhadap mereka yang bergotong royong membangun rumah ibadah. Andi Rahim tampak berbaur dengan puluhan warga setempat. Mengenakan celana panjang dipadu baju kaos dan topi biru, Ketua MPC Pemuda Pancasila Lutra itu memantau pengerjaan masjid, sembari berbincang lepas dengan beberapa warga. Eks legislator Lutra itu diketahui ikut mendanai pembangunan Masjid Nurul Ikhlas , setelah mendengar warga Desa Sassa bergotong royong membangun rumah ibadah tersebut. Baca Juga Nihil Kasus Covid-19, Luwu Utara Kejar Herd Immunity Bendahara Masjid Nurul Ikhlas, Awal, mewakili warga Desa Sassa menyampaikan terima kasih atas bantuan dan perhatian Andi Rahim. Berkat donasi dana dan support dari Ketua Apindo Lutra , pembangunan masjid tersebut dapat terus berlanjut dan sejauh ini berjalan lancar. Ia juga mengapresiasi kehadiran Andi Rahim, yang membuat pihaknya semakin semangat dalam bergotong royong membangun Masjid Nurul Ikhlas . Adapun masjid itu dibangun sedikit demi sedikit oleh warga Desa Sassa. "Terima kasih kedatangannya Opu Andi Rahim. Kami, rakyat berterima kasih atas ikut sertanya membangun masjid di sini, ikut menyumbang dan mendanai masjid, sehingga sampai saat ini bisa terus dilakukan pembangunan," ucap dia. Awal mengimbuhkan pembangunan Masjid Nurul Ikhlas dilakukan secara bersama-sama. Warga setempat saling bantu dan turun langsung membangun rumah ibadah tersebut secara bertahap. "Jadi beginilah kami di sini, beginilah tiap hari. Kami di sini setiap hari gotong royong membangun masjid ini," tuturnya. Kepala Desa Sassa, Sukur, turut mengapresiasi dan berterima kasih atas kepedulian Andi Rahim. Bantuan dan kehadiran sosok peduli dan ramah itu memberikan semangat bagi warga yang bergotong royong dalam pembangunan masjid tersebut. Baca Juga Bupati Minta Pengembangan 3 UPBU di Luwu Utara Jadi Perhatian Serius Sementara itu, Andi Rahim mengaku senang dapat ikut berkontribusi membangun masjid di Desa Sassa. Sosok yang aktif dalam aksi sosial dan kemanusiaan itu menyampaikan, sudah seharusnya untuk saling bantu dalam kebaikan. Terlebih, jika itu membangun rumah ibadah yang tentunya akan menjadi amal jariyah. Ketua Bappilu Gelora Sulsel itu menambahkan semangat gotong royong dari warga Desa Sassa patut diapresiasi. Semangat itu harus ditularkan ke level yang lebih tinggi, termasuk lingkup pemerintah daerah. Toh, hanya dengan sinergi dan kolaborasi, maka kemajuan dan pembangunan daerah dapat digenjot. "Saya salut dengan semangat gotong royong warga Desa Sassa. Ini patut diteladani, sudah seharusnya kita gotong royong, bersinergi dan berkolaborasi membangun Lutra yang kita cintai. Kalau kita solid, kompak, maka Insya Allah, semua kampung akan maju dan berkembang," pungkasnya. tri pemuda pancasila luwu utara pembangunan masjid Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 6 menit yang lalu 8 menit yang lalu 57 menit yang lalu 1 jam yang lalu 6 jam yang lalu 7 jam yang lalu