TelagaDewi merupakan telaga tertinggi di Sumatera Barat. Berada di ketinggian 2.762 mdpl. Luas telaga ini sekitar 1 hektar. Menjadi maskot Gunung Singgalang, karena banyak pendaki lebih senang menikmati telaga ini dibanding puncaknya. Airnya tenang bewarna biru, hasil pantulan langit. Sebutsaja Gunung Singgalang yang terletak di Kabupaten Agam. Setinggi 2.887 mdpl, gunung berapi yang sudah tak aktif lagi ini memiliki telaga di puncaknya yang merupakan bekas kawah. Telaga Dewi menjadi salah satu pos perhentian yang paling dinanti. Di sinilah biasanya pendaki beristirahat sembari memandangi telaga, atau bahkan berkemah di Sunrisetelaga dewi gunung singgalang (foto: Lokasi telaga dewi dapat ditemui setelah 6. Telaga dewi di puncak gunung singgalang dengan ketinggian 2762 mdpl. Meski tidak setinggi singgalang atau marapi, tapi pesona mount talang yang ada di solok ini tak kalah. @mistersuu) simaksi untuk pendakian gunung singgalang sebesar 7k/user, jalur koto GunungSinggalang adalah gunung yang masih aktif, Trek terus menanjak yang sangat menyusahkan kaki hingga sampai ke Telaga Dewi. Paling-paling ada sedikit trek mendatar di tiga lokasi: sesudah Pos 1 (sekitar 100 meter), sedikit di Cadas (sekitar 30 meter) dan sesudah Cadas atau sebelum Telaga Dewi (sekitar 100 meter). Beberapapendaki berada di Telaga Dewi yang berketinggian 2.762 mdpl di kawasan sekitar puncak Gunung Singgalang (2.877 mdpl), Agam, Sumatera Barat, Minggu (17/9). Telaga Dewi merupakan satu dari dua telaga di kawasan sekitar puncak Gunung Singgalang yang merupakan salah satu potensi wisata daerah itu yang ramai dikunjungi wisatawan dari dalam dan luar negeri, utamanya saat libur akhir pekan. Singgalangadalah gunung di depan gunung marapi. Singgalang adalah gunung yang sangat alami dengan pemandangan indah di sepanjang jalan. terutama di hutan lumut dan telaga dewi danau yang sangat indah di puncak gunung. kali ini kami ditemani oleh pemandu yang sangat profesional. namanya adalah Fajar dari trekking ambasador. Setelahberistirahat sejenak, mereka kemudian melanjutkan pendakian ke Telaga Dewi Singgalang. Sampai di Telaga dewi, lima pendaki itu diguyur hujan badai, sehingga merela memutuskan untuk kembali turun ke cadas, sekitar pukul 15.00 WIB. Sampai di cadas korban mengalami kelelahan hingga lemas tak berdaya. Telagadewi di puncak gunung singgalang dengan ketinggian 2762 mdpl. Koran singgalang, padang senin, 19 desember 2011. Lokasi hutan lumut gunung singgalang hutan lumut gunung singgalang/ andalastranswisata. Kegiatan penanaman di kaki gunung singgalang. Durasi pendakian gunung ini lebih kurang 7 jam waktu normal. GunungSinggalang, merupakan Gunung api yang tidak aktif. Gunung ini ditutupi hutan hujan tropis, trek pendakian terjal dan terdapat 2 buah telaga di daerah puncak yaitu "Telaga Dewi" dan "Telaga Kumbang. Akomodasi Lokasi Gunung Singgalang tidak begitu jauh dari Kota Bukittinggi dan kota Padang Panjang. telagadewi gunung singgalang. Dari simpang Rumah Pusako Pandai Sikek akan dilanjutkan berjalan kaki menuju pos lapor pendakian yang berjarak kurang lebih 2km. di pos lapor kita akan melakukan registrasi pendakian mulai dari pembayaran retribusi pendakian sebesar Rp 7.000, mencatat nama pendaki,nomor penting yang bisa dihubungi,nomor handphone pendaki, hingga berapa lama kita akan melakukan p1wXU. Di areal puncak Gunung Singgalang yang sudah tak aktif lagi ini ada sesuatu yang bakal bikin rahang kamu pegal karena melongo, yakni Telaga jauh dari kawasan puncak, sekitar 112 meter sebelumnya, kamu bakal menjumpai Telaga Dewi yang begitu memesona, tempat ikan-ikan bebas berenang ke sana kemari dalam air yang jernih. Karena lumayan lembap, sebagian areal sekitar danau pun dihiasi hutan telaga yang syahdu bikin areal lapang di sekitarnya jadi lokasi favorit para pendaki Gunung Singgalang untuk menggelar satu spot yang jadi ciri khas Telaga Dewi Gunung Singgalang, yakni sebuah pohon yang menjorok ke arah danau. Tempat ini pun jadi latar paling favorit untuk Juga Uniknya Tradisi Manambang di Sumbar, Surganya Anak-anak saat LebaranMenjelang matahari terbenam, Telaga Dewi akan jadi makin spektakuler. Cahaya akan jadi dramatis dan hawa jadi makin dingin. Inilah waktu yang tepat untuk menyalakan kompor, merebus air, menyeduh kopi, lalu menghayati keheningan danau yang dipagari ribuan pohon Singgalang adalah salah satu dari tiga gunung dalam gugusan yang disebut Tri Arga. Dua gunung lainnya adalah Gunung Marapi dan Tandikek. Dari ketiga gunung ini, Gunung Marapi yang paling sering dikunjungi kalangan pendaki lokal Sumatera Barat, Singgalang adalah salah satu gunung favorit untuk didaki, selain Marapi dan Talang. Tingkat kesulitan pendakian Gunung Singgalang pun sebenarnya tidak kalah tinggi dibandingkan Gunung Kerinci yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Sumatera. Hanya saja, jalur Singgalang jauh lebih singkat dibanding Juga Ini 5 Mitos Batu Angkek-angkek di Sumbar, Salah Satunya Meski Kecil tapi Punya Berat Berubah-ubahUntuk mencapai Telaga Dewi perlu waktu sekitar 7-8 jam. Di awal pendakian, kamu akan melewati hutan rumput riang-riang pimping yang kalau bersentuhan dengan kulit bisa bikin gatal. Kemudian kamu akan memasuki trek yang penuh akar-akar pohon. Sebelum tiba di Telaga Dewi, kamu mesti melewati Cadas areal tempat vegetasi mulai berubah dan hutan lumut yang lembap. Kalau mau terus ke puncak, dari Telaga Dewi kamu hanya perlu berjalan santai sekitar 15-30 menit lewat Hutan tertarik untuk menggapai puncak Gunung Singgalang dan menikmati kesunyian Telaga Dewi, kamu bisa langsung cari tiket pesawat ke Bandara Internasional Minangkabau, Pariaman, Sumatera Barat. Dari sana, lanjutkan perjalanan ke Pasar Koto Baru, Tanah Datar, kemudian naik ojek melewati Pandai Sikek ke areal yang biasa disebut Tower karena di areal ini memang ada menara pemancar RCTI dan TVRI. Tower inilah yang jadi pintu gerbang Singgalang. Menyapa Sang Dewi di Gunung Singgalang Sumbar Gunung Singgalang adalah gunung yang berada di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, gunung ini memiliki ketinggian 2877 mdpl. Gunung ini adalah gunung stratovolcano yang sudah tidak aktif lagi. Untuk mencapai puncak Gunung Singgalang dapat dilalui dari 3 jalur yaitu Jalur Toboh, Jalur Balingka, dan Jalur Pandai Sikek. Kami sendiri lebih memilih melalui Jalur Pandai Sikek karena memang letaknya yang mudah dijangkau dari Kota Padang. Bersama abang saya yang juga memiliki hobi yang sama, kami berangkat menuju Pandai Sikek dari Kota Padang dengan menggunakan sepeda motor, kurang lebih 2 jam perjalanan kami sampai Pasar Koto Baru, disini kami singgah terlebih dahulu untuk membeli perbekalan. Setelah itu lanjut lagi menuju basecamp atau pos pelaporan Gunung Singgalang jalur Pandai Sikek, disini kami menulis nama serta nomor yang bisa dihubungi lalu membayar uang retribusi Rp 7 ribu per orangnya. Dari pos lapor tersebut kami lanjutkan menuju titik awal pendakian dimana terdapat banyak sekali tiang – tiang pemancar stasiun televisi. Pemandangan diawal pendakian Gunung Singgalang Setelah memanjatkan do’a, kami pun memulai pendakian ini, awal perjalanan cukup berat karena jalur ini berupa hutan pimpiang yaitu sejenis tanaman rumput – rumputan besar menyerupai tanaman tebu dan bambu, bentuk batangnya yang lentur membuat tanaman ini menutupi jalur sehingga seringkali kami harus menunduk atau membungkuk ketika lewat jalur ini, tak hanya itu daun pimpiang ini apabila terkena kulit akan menimbulkan efek gatal sehingga sangat disarankan menggunakan baju lengan panjang dan celana panjang saat mendaki Gunung Singgalang. Hutan Pimpiang Gunung Singgalang Butuh waktu satu jam hingga akhirnya kami terbebas dari hutan pimpiang, kali ini yang dihadapi adalah vegetasi hutan tropis yang lebat, namun tidak perlu khawatir tersesat, mendaki Gunung Singgalang cukup ikuti kabel listrik dan tiangnya sebagai patokan. Tanjakan berupa akar – akar pepohonan serta licinnya jalur karena baru saja diguyur hujan menjadi warna dalam pendakian ini. Akhirnya setelah berjalan lebih dari 4 jam dari titik awal pendakian, kami sampai di sebuah tempat yang diberi nama Cadas, disini kami bertemu dengan 3 orang pendaki yang berasal dari Lubuk Begalung Padang, sehingga suasana jadi lebih menyenangkan karena sedari tadi hanya saya dan abang saja di sepanjang jalur tanpa berjumpa pendaki lain baik yang naik maupun yang turun. Bermalam di Cadas sebelum melanjutkan perjalanan keesokan harinya Malam hari di Cadas sangat dingin, ada hal yang unik saat malam disini yaitu banyak ditemukan tikus gunung atau yang orang Minang menyebutnya Manciak Gunuang, mereka dengan malu – malu mendekat ke tenda – tenda yang terdapat makanan – makanan sisa, ketika mendapatkan makanan kemudian ia langsung bergegas lari setelah itu kembali lagi mendekati tenda. β€œKalo di Gunung Merapi, manciak-nya jinak, bisa kita pegang malah dia jalan – jalan gitu di lengan” kata Bimbim, kawan pendaki yang sama – sama beristirahat di Cadas. Pagi harinya setelah sarapan kami melanjutkan perjalanan menuju Telaga Dewi, namun sampai ke Telaga Dewi bukanlah hal yang mudah karena kami harus melewati tanjakan terjal berupa bebatuan berwarna kuning setelah itu memasuki hutan lumut yang lembab, bentuknya yang serupa membuatnya sering menyesatkan namun saat ini sudah ada plang – plang penunjuk ke arah Telaga Dewi. Berpose di Cadas Gunung Singgalang Menuju Telaga Dewi, kami harus melewati hutan lumut Akhirnya sampai juga kami di Telaga Dewi dengan pemandangan yang sangat indah, airnya yang tenang membuat pohon – pohon yang berada di tepinya terefleksi dengan sempurna. Meski terlihat indah, Telaga Dewi tidak terlepas dari kisah mistisnya, diceritakan bahwa telaga ini merupakan tempat dimana banyak makhluk – makhluk halus berada dan yang paling dikenal adalah Sibunian yang konon merupakan keturunan dari Puti Bana Sari, mereka bisa membawa manusia ke alam mereka. Serem? sebagai manusia yang derajatnya lebih tinggi tak semestinya kita takut namun kita tetap menghargai mereka di alamnya masing – masing. Telaga Dewi inilah yang membuat orang rela bersusah payah mendaki Gunung Singgalang Puas menikmati keindahan Telaga Dewi kami pun kembali ke Cadas lalu membereskan perlengkapan untuk kembali turun. Sungguh pengalaman yang seru mendaki gunung di Bumi Ranah Minang. About Author M. Catur Nugraha Masih bekerja sebagai Naval Architect Engineer di salah satu perusahaan multinasional yang bergerak di bidang konstruksi bangunan lepas pantai sejak tahun 2012. Kecintaan kepada kampung halamannya membuat ia memutuskan untuk mendirikan Jelajah Sumbar dengan tujuan memperkenalkan keindahan Bumi Ranah Minang ke khalayak ramai dan mengajaknya untuk berkunjung ke Sumbar. Ia sangat menyukai traveling. Perjalanan yang paling ia senangi antara lain mendaki gunung, trekking ke air terjun, dan berkemah di pulau – pulau kecil. Ia juga gemar menuliskan cerita perjalanannya dan memotret obyek yang ditemuinya. Cita – citanya menjadikan Sumatera Barat dan Wisata Padang sebagai salah satu destinasi pilihan favorit bagi wisatawan lokal maupun wisatawan Internasional. - Gunung Singgalang merupakan salah satu gunung paling populer dikalangan para pendaki. Terdapat tiga jalur pendakian untuk mencapai puncak Gunung Singgalang yang berada diketinggian meter diatas permukaan laut MDPL. Ketiganya yaitu jalur Pandai Sikek, Balingkah dan Padang Laweh. Untuk jalur paling favorit sekaligus paling tua yakni jalur Pandai Sikek. Jalur Pandai Sikek terletak di Nagari Pandai Sikek Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, sekitar 18 kilometer dari pasar Koto Baru. Untuk mendaki dari Jalur Pandai Sikek, para pendaki harus melakukan registrasi terlebih dahulu di pos pendaftaran yang biasa disebut Tower TVRI. Sebab, pos registrasi berada tepat di samping tower milik TVRI. Disini, para pendaki harus membayar tiket masuk sebesar Rp 10 ribu per orang dan dikenakan biaya sebesar Rp 20 ribu untuk biaya parkir kendaraan. Diketahui, untuk di jalur Pandai Sikek, para pendaki tidak perlu takut akan hilang arah atau tersesat, sebab, disepanjang jalur akan ditemui penanda berupa tiang listrik. Bahkan kabel-kabel listrik berukuran besar akan menjuntai disepanjang jalur pendakian, dan hal tersebut akan ditemui hingga puncak Gunung Singgalang. Kabel-kabel ini akan mensuplai aliran listrik untuk tower-tower yang berada di puncak Gunung Singgalang. Nah, untuk mendaki Gunung Singgalang via Pandai Sikek, tak jauh dari pos registrasi merupakan titik awal pendakian. Disini, para pendaki akan langsung disambut dengan trek terjal berbentuk tangga yang dibuat oleh masyarakat sekitar. Setelah tangga yang curam, jalur pendakian akan berubah menjadi tanjakan licin yang berbentuk lorong dan masuk ke area hutan paimpiang.